Loading...

Kementerian Perindustrian menyediakan fasilitas bagi pelaku IKM untuk mengikuti pameran-pameran berskala internasional. Salah satunya dengan mengikutsertakan IKM dalam pameran ternama kelas dunia, yaitu Pameran Ambiente di Messe Frankfurt, Jerman pada akhir Januari 2024 lalu. Ditjen IKMA Kemenperin memfasilitasi sepuluh IKM untuk ikut serta dalam Pameran Ambiente 2024. Para penerima fasilitas tersebut, yaitu Grandis Home, Bana Andaru Nusantara, Yogya Indo Global, Jawa Classic, Alam Cipta Karya,

Guna mendorong daya saing dan perluasan akses pasar  industri kecil dan menengah  (IKM) di pasar global, Kementerian Perindustrian menyediakan fasilitas bagi pelaku IKM untuk mengikuti pameran-pameran berskala internasional. Salah satunya dengan mengikutsertakan IKM dalam pameran ternama kelas dunia, yaitu Pameran Ambiente di Messe Frankfurt, Jerman pada akhir Januari 2024 lalu. 

 


Partisipasi dalam  Pameran  Ambiente merupakan salah satu upaya mengembangkan  i ndustri kerajinan dalam pengembangan pasar ekspor, disamping perbaikan neraca perdagangan Indonesia . M elalui Pameran Ambiente  ini  diharapkan  pula  akan terbangun ekonomi dan perdagangan yang lebih kuat bagi industri kerajinan Indonesia di Eropa ,” kata  Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka  (IKMA) Kemenperin,  Reni Yanita di Jakarta,  Rabu  ( 7 / 2 ). 

 


Pada tahun ini, Ditjen IKMA Kemenperin memfasilitasi sepuluh IKM untuk ikut serta dalam Pameran Ambiente 2024. Para penerima fasilitas tersebut, yaitu Grandis Home, Bana Andaru Nusantara, Yogya Indo Global, Jawa Classic, Alam Cipta Karya, Hasibuan Design, Abbacraft Multi Kreasi, Art Classic Indonesia, Indorisakti, dan Siji Lifestyle. “Mereka mengisi lahan pameran seluas 133 meter persegi dengan konstruksi  special design ,   serta mendapatkan fasilitasi biaya pengiriman produk dan  media package promotion dari Ditjen IKMA,” ungkap Reni. 

 


Tahun 2024 merupakan keikutsertaan Ditjen IKMA Kemenperin yang ke-14 dalam Pameran Ambiente sejak tahun 2008. Pameran Ambiente yang digelar di Messe Frankfurt, Jerman ini merupakan pameran dagang internasional di sektor  home decor  dan kerajinan. Ambiente rutin dilaksanakan setiap tahun dan menjadi salah satu pameran bergengsi di Eropa, yang tahun ini dihadiri oleh 3.681 peserta dan pengunjung dari 168 negara selama tanggal 26-30 Januari 2024. 

 


Reni menilai keikutsertaan sepuluh IKM  home decor  dan kerajinan dalam pameran ini, dapat menjadi ajang promosi untuk memperluas pasar ekspor IKM. Selain itu, Pameran Ambiente juga diharapkan dapat membantu para pelaku IKM dalam mempromosikan inovasi produk terbaru, membuka hubungan bisnis baru, dan membina hubungan baik dengan para  buyer  yang sudah terjalin selama ini. 

 


“Melalui pameran ini, peserta IKM juga bisa mendapatkan pemahaman situasi pasar yang lebih baik, serta melakukan studi banding terhadap para kompetitor,” ujarnya. Reni pun mengungkapkan, sepuluh IKM yang difasilitasi Ditjen IKMA pada Ambiente 2024 berhasil mendapatkan penawaran dari para pembeli potensial yang berasal dari Asia, Eropa, maupun Amerika. 

 


Pada Ambiente tahun ini, nilai permintaan terhadap produk IKM yang difasilitasi Ditjen IKMA mencapai USD457 ribu dan nilai penawaran sebesar USD775 ribu. “Hal ini menunjukkan bahwa Pameran Ambiente membantu meningkatkan ekspor industri kerajinan dan  home decor ,” sebut Reni. 

 



 

 

Peluang besar industri kerajinan 

 



 

 

Industri kerajinan  merupakan  salah satu sektor  industri yang berperan menyumbang ekspor.  Data TradeMap.org pada September tahun 2023 menunjukkan total nilai ekspor kerajinan indonesia ke dunia mencapai USD 603,956 juta, sedangkan kinerja eskpor Indonesia ke negara Eropa mencapai USD129,182 juta . Sementara itu, tercatat bahwa negara tujuan ekspor kerajinan Indonesia paling tinggi antara lain Belgia, Belanda, dan Jerman, khususnya untuk komoditas  travelling bags, basketwork, tableware , dan  kitchenware . 

 

Direktur Industri Aneka dan IKM Kimia, Sandang dan Kerajinan, Alexandra Arri Cahyani turut menyampaikan bahwa  peluang industri kerajinan Indonesia dapat berkembang lebih besar.  Saat ini, Indonesia memegang  market   share  sekitar 1,25% dari pangsa pasar kerajinan dunia. 

 


“Industri kerajinan Indonesia juga berpotensi tumbuh positif karena didukung oleh potensi sumber daya alam Indonesia yang melimpah, dan kemampuan perajin dalam mengolah sumber daya alam menjadi produk kerajinan dan dekorasi yang unik,” paparnya. 

 


Industri kerajinan Indonesia juga diproyeksi dapat mempengaruhi ekonomi nasional karena sentra industri kerajinan tersebar di seluruh provinsi, yakni dengan penghasil utama kerajinan berasal daerah Bali, Yogyakarta, Jawa Timur, dan Jawa Barat. 

 


Oleh karena itu  market share  ekspor kerajinan Indonesia sangat mungkin untuk tumbuh, dengan potensi pasar dalam dan luar negeri yang cukup besar, serta perkembangan industri Indonesia yang terus meningkat setiap tahunnya ,”  imbuhnya . 

 



 

 

Demikian Siaran Pers ini untuk disebarluaskan.