Industri kerajinan Nusantara menyimpan potensi besar sebagai sumber penghidupan masyarakat di berbagai daerah, serta dapat turut berpartisipasi dalam menggerakkan perekonomian negara. Untuk itu, Kementerian Perindustrian tak henti menggelar beragam program kegiatan untuk mendorong kemampuan dan keterampilan pelaku IKM di sektor kerajinan tersebut. Salah satunya yaitu melalui penyelenggaraan Kompetisi Asta Kriya Nusantara.
“Kompetisi Asta Kriya Nusantara merupakan sinergi Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka dan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) sebagai bentuk komitmen bersama dalam upaya meningkatkan dan memajukan kreativitas, daya cipta dan budaya, serta keterampilan di bidang kerajinan,” ucap Wakil Ketua Harian I Dekranas Loemongga Agus Gumiwang, di Jakarta (11/6).
Loemongga mengungkapkan, Kompetisi Asta Kriya Nusantara memberikan kesempatan bagi para pelaku industri kerajinan untuk melestarikan dan memperkenalkan budaya bangsa kepada beragam generasi. “Ajang ini bertujuan mendorong lebih banyak perajin, atau regenerasi perajin yang inovatif dan kreatif, serta sekaligus sebagai bentuk kampanye Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia,” tutur Loemongga.
Kompetisi Asta Kriya Nusantara bertemakan Anyaman Hantaran. Hantaran, lanjut Loemongga, tak hanya menjadi wadah berisi hadiah simbol kasih sayang, silahturahmi, keberlimpahan, dan harapan akan mendapatkan kehidupan yang bahagia. “Wadah hantaran dari anyaman kini menjadi tren karena memiliki nilai budaya dan estetik yang tinggi,” katanya.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka Kementerian Perindustrian, Reni Yanita menyampaikan, Kompetisi Asta Kriya Nusantara terbuka untuk para perajin dan masyarakat umum, termasuk pelaku industri kerajinan binaan Kementerian/Lembaga, serta Dekranasda Provinsi, Kota dan Kabupaten. Peserta kompetisi dapat mengirimkan rancangan karya kerajinan maksimal tiga desain, dan harus orisinal atau karya sendiri.
Adapun material produk yang diajukan harus terbuat dari serat alam dengan teknik anyaman. “Rancangan produk belum pernah dipublikasikan, dapat diproduksi massal, dan memiliki potensi pasar,” ucap Reni.
Pendaftaran Kompetisi Asta Kriya dibuka pada 11 Juni hingga 1 Juli 2024. Reni menambahkan, para peserta terdaftar akan diseleksi melalui penjurian tahap 1 untuk mencari 30 finalis terpilih. Tiga puluh peserta terpilih akan membuat purwarupa yang akan dinilai pada penjurian tahap 2 hingga menghasilkan 10 finalis. Para finalis ini kemudian akan mempresentasikan produk mereka di depan para juri, dan kompetisi akan diakhiri dengan pemberian penghargaan kepada para pemenang.
“Dewan Juri dari kalangan desainer, akademisi, dan pelaku bisnis akan menilai keunikan ide dan gagasan produk, kreativitas secara keseluruhan, kualitas teknis, sentuhan kearifan lokal dan tingkat keramahan lingkungan, serta daya jual produk untuk melihat produk terbaik dari kompetisi ini,” tutupnya.
Demikian Siaran Pers ini untuk disebarluaskan.