Kementerian Perindustrian terus mendorong potensi para perajin di sektor industri kerajinan dan fesyen, khususnya wastra Indonesia yakni wastra atau kain tradisional yang memiliki berbagai motif dan ciri khas unik dari berbagai daerah di nusantara seperti tenun dan batik. Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka bersinergi dengan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) menyelenggarakan kegiatan Pendampingan Pengembangan Motif dan Pewarnaan Alam pada Sentra IKM Tenun Padangsidimpuan yang telah dilaksanakan pada Maret – April lalu. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Road to HUT Dekranas ke-44 yang akan dilaksanakan pada tanggal 15-18 Mei 2024 di Kota Solo.
“Indonesia memiliki keanekaragaman budaya dan potensi sumber daya alam untuk ditingkatkan nilai tambahnya menjadi produk kerajinan. Oleh sebab itu Kementerian Perindustrian dan Dekranas berkolaborasi melaksanakan kegiatan ini untuk meningkatkan kompetensi SDM perajin agar daya saingnya lebih meningkat,” ucap Loemongga Agus Gumiwang, selaku Wakil Ketua Harian I Dekranas pada Acara Penutupan Kegiatan Pendampingan Pengembangan Motif dan Pewarnaan Alam pada Sentra IKM Tenun Kota Padangsidimpuan di Medan Jumat (10/5).
Tiap daerah di Indonesia memiliki produk unggulan wastra yang berkarakter dan terus berkembang. Kota Padangsidimpuan yang terletak di wilayah Provinsi Sumatera Utara dikenal memiliki potensi kain tenun dengan ragam corak/motif yang menggambarkan simbol atribut budaya leluhur masyarakat Padangsidimpuan. Melihat potensi tersebut, Kemenperin bersama Dekranas berupaya untuk mengembangkan usaha dan meningkatkan kehidupan pelaku usaha perajin yang bersinergi dengan berbagai pihak.
“Kolaborasi ini sebagai upaya bersama untuk meningkatkan kapasitas pelaku usaha dalam pengembangan produk serta peningkatan kualitas produk yang berdaya saing. Hal ini sejalan dengan semangat peringatan HUT Dekranas ke-44 yang membawa tema ‘Tumbuh Bersama, Majukan Warisan Bangsa’,” lanjut Loemongga.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka Kemenperin, Reni Yanita, mengungkapkan bahwa IKM fesyen termasuk wastra Indonesia memiliki potensi pasar yang besar. “Sebagai contoh dari produk batik, tercatat nilai ekspor batik dan produk batik pada sepanjang tahun 2023 sebesar USD 17,53 Juta dimana mengalami kontraksi sebesar 30% jika dibandingkan tahun 2022,” ungkap Reni.
Sementara itu, nilai ekspor batik dan produk batik pada bulan Januari - Februari 2024 mengalami kenaikan sebesar 14% dibandingkan tahun 2023 pada periode yang sama. Sedangkan nilai ekspor tenun ikat mencapai USD 1,19 Juta pada tahun 2023 yang mengalami kenaikan sebesar 32% dibandingkan dengan tahun 2022 sebesar USD 0.91 juta (BPS, 2024).
“Melihat kondisi tersebut, perlu upaya mempertahankan dan meningkatkan kinerja ekspor batik dan tenun. Kegiatan yang kami laksanakan saat ini merupakan upaya untuk mengembangkan potensi tersebut,” ucap Reni.
Kegiatan pendampingan pengembangan sentra IKM tenun telah dilaksanakan dengan 3 (tiga) tahapan, yaitu 1) Pendampingan pengembangan motif dan desain dilaksanakan pada tanggal 7 – 8 Maret 2024; 2) Praktik teknik pewarna alam dan prototyping dilaksanakan pada tanggal 18 – 21 Maret 2024; dan 3) Tahap monitoring dilaksanakan pada tanggal 1 – 3 April 2024.
“Adapun 10 perajin tenun yang mengikuti pendampingan merupakan IKM binaan Dinas Kota Padangsidimpuan dan Dekranasda Kota Padangsidimpuan,” ungkap Reni.
Reni mengatakan kegiatan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat industri kerajinan tenun serta peningkatan aspek teknis industri yang juga menjadi semangat kolaborasi dan kebersamaan yang terjalin bersama berbagai pihak baik pemerintah daerah, asosiasi, pelaku usaha dan lainnya yang berkaitan dengan sektor wastra Indonesia.
“Diharapkan kegiatan ini memberikan manfaat pagi perajin tenun untuk meningkatkan potensinya hingga dapat memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal untuk terus berkembang,” tutur Reni.
Road to HUT Dekranas ke-44
Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka telah menyelenggarakan kegiatan fasilitasi dan pendampingan bagi para IKM perajin tenun diantaranya yaitu di Kota Padangsidimpuan dan Kota Ambon. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari rangkaian Peringatan HUT Dekranas ke-44.
“Kegiatan tersebut sejalan dengan semangat Dekranas dalam mengembangkan wastra nusantara yang dapat menjadi peluang bagi sektor kerajinan untuk terus dapat memberikan kontribusi pada perekonomian nasional,” ucap Loemongga dalam Acara Konferensi Pers Acara Puncak Perayaan HUT ke-44 Dekranas di Jakarta, Rabu (8/5).
Selain pendampingan di Sentra Tenun Kota Ambon dan Kota Padangsidimpuan, Dekranas juga menggelar Forum Peningkatan Kompetensi UMKM di Aceh, serta acara Kelana Wastra dengan menggandeng BUMN.
Acara Puncak Peringatan HUT Dekranas ke-44 akan dilaksanakan pada tanggal 15 Mei 2024 di Kota Surakarta dengan tema “Tumbuh Bersama, Majukan Warisan Bangsa”. Dalam rangkaian kegiatan Peringatan HUT Dekranas ke-44 tersebut akan diisi dengan berbagai kegiatan seperti Syukuran Peringatan HUT Dekranas, Expo produk IKM, fashion show , talk show , pawai mobil hias dan Kirab Budaya, serta akan menghadirkan stand khusus yang berisikan kuliner-kuliner khas Kota Surakarta.
“Kami berharap kegiatan ini tidak hanya merayakan pencapaian masa lalu, tetapi juga memandang ke depan dengan semangat baru untuk bertumbuh dan meneruskan warisan gemilang Dekranas bagi produk-produk kerajinan unggulan Indonesia,” ungkap Loemongga.
Sebanyak 235 stan akan mengikuti expo HUT Dekranas di Pamedan Pura Mangkunegaran Kota Surakarta pada tanggal 15-18 Mei 2024. Penyelenggaraan Expo juga akan diramaikan dengan berbagai acara harian, seperti Bincang Dekranas, Workshop , Fashion Show , dan Coaching Clinic . Acara expo juga akan dimeriahkan oleh penampilan artis ternama, dan stan kuliner.
Pada acara Konferensi Pers Acara Puncak Perayaan HUT ke-44 Dekranas di Jakarta, Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka Kemenperin Reni Yanita mengungkapkan bahwa pihaknya akan berpartisipasi dalam Bincang Dekranas pada tanggal 16 Mei 2024 dengan tema “ Fashion dan Kriya Indonesia Mendunia”.
“Kemenperin berpartisipasi dalam bincang Dekranas dengan membawa topik mengenai Digitalisasi Produk Industri Kecil dan Menengah atau IKM, Produk IKM Go Global , dan Branding Produk IKM”, ujar Reni. Ketiga topik tersebut akan didiskusikan oleh narasumber dari pelaku bisnis unggulan, yakni Tulola Jewelry, Niluh Djelantik Shoes and Accessories , dan Abbacraft. “Selain itu kami juga menyediakan layanan Klinik Kemasan bagi IKM yang ingin berkonsultasi mengenai kemasannya untuk peningkatan performa produk guna meningkatkan nilai tambah dan daya saing,” tutur Reni.
Demikian Siaran Pers ini untuk disebarluaskan.