Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka terus mendorong pertumbuhan dan pengembangan industri fesyen dan kriya dalam negeri agar terus berkontribusi nyata terhadap perekonomian nasional melalui berbagai langkah strategis. Salah satunya diwujudkan dalam kolaborasi Balai Pemberdayaan Industri Fesyen dan Kriya (BPIFK) dengan Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) Kota Denpasar melalui pelaksanaan kegiatan “Rupa Karsa Bali 2025” yang telah dilaksanakan pada 29 Juni 2025 di Level 21 Mall Denpasar. Kegiatan ini menjadi simbol kolaborasi dalam meningkatkan daya saing serta memperluas akses pasar bagi IKM di bidang fesyen dan kriya khususnya di wilayah Bali.
Dalam kesempatan tersebut, turut ditandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara BPIFK dan HIPPI Kota Denpasar tentang “Pemberdayaan Industri Fesyen dan Kriya melalui Kolaborasi Kreatif”. Ruang lingkup kerja sama ini mencakup tiga pilar utama yaitu fasilitasi bimbingan teknis, sosialisasi, dan pendampingan, pengembangan inovasi produk dan peningkatan kreativitas, penyediaan informasi pasar, promosi, dan/atau pemasaran produk serta kemitraan bagi IKM di bidang fesyen dan kriya.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita, mengatakan kolaborasi ini bertujuan untuk membangun ekosistem industri fesyen dan kriya yang lebih inklusif, inovatif, dan siap bersaing di pasar global.
“Kami tidak hanya mendorong pertumbuhan IKM secara berkelanjutan, tetapi juga naik kelas. Kolaborasi dengan HIPPI Kota Denpasar merupakan contoh nyata sinergi yang mampu membuka akses lebih luas bagi pelaku IKM khususnya di bidang fesyen dan kriya dari sisi pasar, inovasi hingga peningkatan kualitas produk,” ucap Reni dalam keterangannya di Jakarta, Senin (4/8).
Dirjen IKMA menjelaskan acara Rupa Karsa Bali dirancang sebagai platform integratif yang memadukan edukasi, promosi, dan kolaborasi. Tujuh IKM binaan BPIFK menampilkan karya unggulannya dalam acara fashion show, yang dipadukan dengan penampilan para model dari ajang Jegeg Bagus Kampus Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Denpasar. Tujuh IKM tersebut adalah Theacastor, Anacaraka, Kominela, Waiki Textile, Lului, Seminyak Leather Bali, dan Wira’s Silver Bali.
“Kegiatan ini tidak hanya menjadi etalase karya para IKM, tetapi juga menjadi panggung yang mempertemukan pelaku IKM dengan jejaring pasar, desainer, dan komunitas kreatif. Sinergi ini harus terus diperluas untuk memperkuat industri kreatif Indonesia secara menyeluruh,” tambah Reni.
Rupa Karsa Bali juga menghadirkan talkshow yang mengangkat isu–isu aktual di sektor fesyen dan kriya, antara lain Talkshow“Peran Pengusaha dalam Industri Fesyen dan Kriya yang Berkelanjutan” bersama HIPPI Provinsi Bali dan Direktur Diana Grup, Talkshow “Strategi Digital dan Kolaborasi IKM di Era Kini” oleh AUM Bali, serta Talkshow “Ragam Wastra, Ragam Gaya: Menyatukan Kearifan Lokal dalam Busana Sehari-hari” bersama Agung Bali Collection. “Kami berharap kegiatan seperti Rupa Karsa Bali tidak hanya menjadi ajang selebrasi, tetapi juga memicu kesinambungan program pembinaan, peningkatan kapasitas produksi, dan pembukaan pasar yang lebih luas bagi IKM daerah,” ucap Reni.
Kepala Balai Pemberdayaan Industri Fesyen dan Kriya (BPIFK) Dickie Sulistya Aprilyanto, menambahkan bahwa Bali memiliki potensi besar sebagai pusat produk fesyen dan kriya yang berakar kuat pada budaya lokal namun tetap relevan secara global. “Melalui kolaborasi dengan HIPPI Kota Denpasar, kami ingin menciptakan ruang tumbuh yang sehat bagi pelaku IKM, memperkuat kapasitas SDM, dan mendorong lahirnya produk-produk inovatif yang mencerminkan identitas Indonesia sekaligus mampu memacu lahirnya inovasi produk yang relevan dengan tren pasar nasional maupun internasional,” ungkap Dickie.
Sinergi BPIFK dan HIPPI Kota Denpasar dalam kegiatan seperti Rupa Karsa Bali, merupakan upaya bersama untuk membangun ekosistem industri fesyen dan kriya yang inklusif nasional yang unggul, dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan demi pertumbuhan ekonomi kreatif yang berkelanjutan. Sementara itu, Ketua Umum HIPPI Provinsi Bali sekaligus Rektor Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas), Dr. A.A.A. Ngurah Tini Rusmini Gorda menyampaikan bahwa kerja sama ini diharapkan menjadi pemacu semangat baru bagi IKM Bali dalam memperluas pangsa pasar.
“Sinergi ini mempertemukan keunggulan lokal dengan strategi pengembangan usaha yang tepat, sehingga produk IKM Bali dapat menembus pasar ekspor dan memperkuat citra budaya Indonesia di mata dunia”, ucap Tini.
Demikian Siaran Pers ini untuk disebarluaskan