Loading...

Kementerian Perindustrian berkomitmen mendorong perkembangan industri olahraga di tengah meningkatnya tren gaya hidup sehat di masyarakat. Berkembangnya kesadaran untuk hidup sehat dan aktif ini merupakan ceruk pasar yang potensial bagi para pelaku industri pakaian, alas kaki, dan alat olahraga, untuk tumbuh dan eksis di pasar lokal hingga internasional.

Kementerian Perindustrian berkomitmen mendorong perkembangan industri olahraga di tengah meningkatnya tren gaya hidup sehat di masyarakat. Berkembangnya kesadaran untuk hidup sehat dan aktif ini merupakan ceruk pasar yang potensial bagi para pelaku industri pakaian, alas kaki, dan alat olahraga, untuk tumbuh dan eksis di pasar lokal hingga internasional. 

Sebagai industri pendukung perkembangan olah raga di dalam negeri, saya melihat ada tiga subsektor industri yang perlu menjadi perhatian kita bersama. Yaitu, industri pakaian olahraga, industri sepatu olahraga, dan industri alat olahraga,” kata Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, di Jakarta, Rabu (30/7).  

Agus menyebutkan, industri pakaian olahraga harus terus digenjot lantaran sektor pakaian tekstil dan pakaian jadi menyumbang kontribusi ekonomi yang besar, meskipun dalam dua tahun terakhir, sektor industri pakaian jadi mengalami tantangan di pasar ekspor dan domestik. Pada triwulan I tahun 2024, kontribusi sektor industri pakaian jadi pada PDB industri pengolahan non-migas masih mengalami kontraksi sebesar 3% dibandingkan periode yang sama di tahun 2023. 

“Saya berharap ada langkah-langkah yang cepat dan jitu untuk mengakselerasi pertumbuhan sektor industri pakaian olahraga ini, khususnya untuk mendorong kinerja sektor industri pakaian jadi,” kata Menperin. 

Menperin berharap semakin banyak jenama fesyen olahraga dalam negeri yang mampu memproduksi pakaian olahraga dengan berbagai fitur unggulan. Sebagai contoh, pakaian olahraga yang elastis, ringan, nyaman,  breathable , mudah menyerap keringat, cepat kering dengan warna serta model yang bervariasi menjadi kunci utama untuk bersaing dengan  brand-brand  internasional, yang saat ini masih mendominasi pasar Indonesia.  

“Padahal secara harga, tentunya harga pakaian olahraga  brand  lokal jauh lebih terjangkau daripada  brand  internasional tersebut.” 

Kendati demikian, Agus mengapresiasi kinerja IKM pakaian olahraga dengan jenama TKS, yang saat ini sedang memproses sertifikasi internasional untuk menjadi salah satu dari enam merek global yang berpotensi membidik  target market sebanyak 62 negara cabang olahraga taekwondo. Selain itu, Menperin juga bangga terhadap kemampuan jenama HAKA, sebagai produsen pakaian olahraga pencak silat yang menggunakan teknologi tekstil fungsional sehingga mendukung kebutuhan ergonomis atlet. “Semoga empat tahun kedepan tepatnya saat Olimpiade 2028 di Los Angeles, Amerika Serikat, olahraga pencak silat dapat semakin bersinar di kancah internasional dengan dukungan pakaian pencak silat dari Indonesia,” tegas Menperin. 

Sementara itu, permintaan sepatu olahraga juga tumbuh pesat seiring tren gaya hidup sehat yang semakin meningkat. Komoditi sepatu olahraga masuk dalam 9 komoditi industri pengolahan non-migas yang menyumbang nilai ekspor terbesar. Nilai ekspor komoditi sepatu olahraga pada bulan Januari – Mei 2024 tercatat sebesar US$ 1,86 miliar, meningkat 1,04% dari periode yang sama tahun 2023. “Saya berharap, semakin banyak masyarakat yang dapat mengenal dan menggunakan sepatu olahraga buatan dalam negeri.” 

Peluang perluasan pasar juga bisa dicapai oleh para pelaku industri alat olahraga. Sebagai contoh, industri dalam negeri kini sangat mampu memproduksi dan mengekspor  shuttlecock , bola sepak, bola voli, meja tenis maupun alat olahraga lainya yang dipakai pada kegiatan olahraga kompetisi lokal (PON, IBL, Pro Liga) maupun internasional (FIFA World Cup).  

Industri alat olahraga yang berjumlah 65 unit usaha tersebut, masuk dalam kategori industri besar sedang, dan berhasil menyerap 12 ribu tenaga kerja berdasarkan data BPS tahun 2023. Adapun kinerja ekspor industri alat olahraga periode Januari sampai Mei 2024 mencapai US$ 107,4 juta, atau terkontraksi sebesar 4,4% dibandingkan tahun 2023 pada periode yang sama. 

“Perlu kejelian dan strategi yang tepat untuk memenangkan kompetisi alat-alat olahraga terutama di pasar-pasar luar negeri,” tegas Menperin. 

Demi mendongkrak perkembangan industri olahraga, Menperin juga terus mengingatkan pentingnya Gerakan Bangga Buatan Indonesia, yaitu dengan mengajak masyarakat agar lebih memilih produk jenama lokal original, dan tidak membeli produk jenama luar negeri versi bajakan dengan harga murah.  

“Saya berharap kedepan jenama pakaian, sepatu dan alat olahraga lokal dapat menjadi  top of mind dalam benak konsumen, ketika memilih dan membeli produk olahraga,” tutur Menperin. 

Demikian Siaran Pers ini untuk disebarluaskan.