Loading...

Dalam rangka mendukung terus bertumbuhnya industri kecil dan menengah di Tanah Air, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyelenggarakan Penganugerahan Penghargaan Upakarti, sebuah penghargaan di bidang perindustrian bagi pihak-pihak yang berprestasi, berjasa, dan aktif melakukan pembangunan dan/atau pemberdayaan terhadap IKM. Pada tahun 2022, Pemerintah menganugerahkan dua kategori Penghargaan Upakarti, yaitu Kategori Jasa Kepeloporan dan Kategori Jasa Pengabdian.

“Penganugerahan Penghargaan Upakarti diharapkan dapat meningkatkan kesadaran, mendorong motivasi serta prakarsa masyarakat, baik orang perseorangan, lembaga/organisasi ataupun perusahaan untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan dan pemberdayaan industri kecil dan industri menengah, guna meningkatkan kesempatan berusaha dan perluasan kesempatan kerja di seluruh wilayah Indonesia,” kata Menteri Perindustriaan dalam acara penganugerahan dan penyerahan piala Penghargaan Upakarti di Gedung Kementerian Perindustrian, Rabu (10/5).

Menperin berharap, para penerima Penghargaan Upakarti dapat berpartisipasi, berkolaborasi, dan menjadi agen pemicu pertumbuhan perekonomian di daerah. Para pemenang juga didorong bekerja bersama pemangku kepentingan lainnya untuk membantu pengembangan dan penguatan IKM, sehingga dapat berperan lebih besar dalam perekonomian nasional.

Agus menyambut gembira semakin meratanya peraih penghargaan Upakarti tahun 2022 hingga ke provinsi-provinsi di luar Pulau Jawa. Hal ini menandakan bahwa kepedulian masyarakat akan kemajuan IKM semakin tinggi. “Semoga penghargaan ini dapat menjadi suntikan penyemangat untuk berbuat lebih banyak lagi dalam meningkatkan daya saing industri kecil dan menengah di daerah masing-masing yang memerlukan usaha yang progresif dan kolaboratif dari seluruh pemangku kepentingan baik Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, pihak swasta, maupun masyarakat,” ungkap Agus. 

IKM merupakan salah satu bagian dari industri manufaktur yang memegang peran strategis dalam perekonomian nasional, dengan besarnya populasi yang mencapai 4,4 juta unit usaha. Kontribusi IKM terhadap perekonomian nasional dapat terwujud dengan peran serta masyarakat dan juga kepedulian Industri besar. Karenanya, Menperin mengapresiasi dedikasi dan upaya yang dilakukan oleh seluruh penerima penghargaan, baik perorangan maupun perusahaan, yang terus menerus melakukan pembinaan, pembangunan, dan pemberdayaan IKM sehingga dapat lebih berdaya saing dan berkontribusi terhadap perekonomian nasional.

Sementara itu Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (Dirjen IKMA) Kemenperin Reni Yanita menyampaikan, panitia menerima 65 usulan peserta Penghargaan Upakarti melalui website dan telah melakukan seleksi administrasi, substansi, pemeringkatan dan penjurian, hingga menetapkan 10 Penerima Penghargaan Upakarti tahun 2022.

Reni menjelaskan, Penghargaan Upakarti tahun 2022 Kategori Jasa Pengabdian diberikan kepada orang-perseorangan Warga Negara Indonesia atau Lembaga/organisasi yang berkedudukan di Indonesia yang tugas dan fungsinya tidak melakukan pembangunan dan pemberdayaan terhadap IKM. Adapun Kategori Jasa Kepeloporan diberikan kepada perusahaan berskala menengah atau besar dan berkedudukan di Indonesia yang melakukan pembangunan dan pemberdayaan IKM melalui pengembangan, penguatan keterkaitan, dan hubungan kemitraan dengan prinsip saling menguntungkan.

Para penerima penghargaan terdiri dari enam penerima kategori Jasa Pengabdian dan empat penerima kategori Jasa Kepeloporan yang telah ditetapkan melalui Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 3178 Tahun 2022.

PT. Multiyasa Abadi Sentosa (MAS) merupakan salah satu penerima Penghargaan Upakarti Kategori Jasa Kepeloporan. Menurut Hendro Suseno selaku direktur utama, Upakarti adalah penghargaan bergengsi yang diberikan pemerintah kepada industri kecil dan menengah yang dianggap berprestasi, sehingga banyak IKM yang berlomba lomba untuk memperoleh penghargaan tersebut. “Keikutsertaan perusahaan dalam Penghargan Upakarti mampu mendorong kami untuk mengevaluasi seluruh proses bisnis perusahaan, dimulai dari penerimaan pesanan, keterlibatan masyarakat dalam pembuatan produk hingga pengiriman produk jadi ke pelanggan,” ujar Hendro.

PT. MAS yang berasal dari Kabupaten Sukoharjo memproduksi produk kerajinan hasil daur ulang limbah. Perusahaan tersebut melakukan pembinaan bagi masyarakat yang berminat untuk menjadi perajin maupun IKM mitra produksi secara inklusif, termasuk menggandeng masyarakat difabel dan warga binaan Lapas dan Bapas. “Saat ini PT. MAS telah didukung oleh 3000 perajin dan 100 pemasok bahan baku. PT. MAS juga sudah dipercaya menjadi mitra berbagai brand nasional dan internasional,” jelasnya.

Sementara itu, Pendiri Yayasan Rumah Kreatif dan Pintar Muhammad Arifin dari Kota Banjarmasin menerima Penghargaan Upakarti Kategori Jasa Pengabdian. Ia menyampaikan, selama ini telah mendapatkan dukungan dari Kemenperin berupa program pengembangan kapasitas SDM, antara lain program pelatihan SDM IKM yang dibina di Balai Pemberdayaan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI) di Sidoarjo.

Yayasan Rumah Kreatif dan Pintar membina masyarakat dari berbagai kalangan seperti penyandang disabilitas, para ibu, anak yatim piatu, hingga mantan warga Lapas untuk dapat menghasilkan produk kerajinan dan fesyen. Para perajin yang sudah mahir akan dibeli produknya oleh Rumah Kreatif dan Pintar untuk dipasarkan di pasar lokal hingga global. Kini jumlah masyarakat binaan Yayasan Rumah Kreatif dan Pintar telah mencapai lebih dari 2.000 orang yang tersebar hingga ke luar Banjarmasin. “Saat ini telah lahir 70 IKM dari masyarakat yang mendapatkan pelatihan dan pembinaan oleh Yayasan Kreatif dan Pintar,” jelas Arifin.

Demikian siaran pers ini untuk disebarluaskan.