Loading...

Mengingat pentingnya peran wirausaha baru (WUB) di sektor industri kecil dan menengah bagi perekonomian nasional, Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka terus melaksanakan program pemberdayaan IKM melalui penumbuhan wirausaha baru dan peningkatan daya saing IKM.

Salah satu kegiatan yang dilakukan yaitu melalui seminar kewirausahaan, yang menyasar tak hanya bagi sektor industri tertentu yang populer, tetapi juga yang lekat dengan potensi sumber daya bahan baku dan kearifan budaya lokal.

“Kementerian Perindustrian  konsisten  menggelar berbagai program bimbingan teknis produksi untuk terus meningkatkan jumlah populasi WUB IKM. Kementerian Perindustrian melalui Ditjen IKMA menargetkan 12.000 WUB tumbuh sepanjang tahun 2023, atau lebih tinggi dari capaian tahun sebelumnya yakni 3.000 WUB,” ungkap Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka Kemenperin Reni Yanita di Jakarta, Senin (29/5).

Untuk mencapai itu, lanjut Reni, pemerintah berupaya menyusun kebijakan dan perencanaan pembangunan industri yang tepat sasaran. Apalagi IKM dikenal sebagai penggerak roda perekonomian nasional, dengan jumlah IKM mencapai 4,4 juta unit usaha dan kontribusi nilai outputnya sebesar 21,17% terhadap industri pengolahan keseluruhan. 

“Indonesia perlu terus menumbuhkan semangat dan ekosistem wirausaha untuk meningkatkan lapangan kerja. Dan ini bisa datang dari sektor mana saja, bahkan saat pandemi lalu tumbuh wirausaha IKM minuman herbal yang mendulang manisnya tren hidup sehat,” ucap Reni.

Demi mendongkrak daya saing para pelaku IKM, khususnya di sektor industri minuman herbal, Ditjen IKMA menyelenggarakan Seminar Peningkatan Literasi Digital bagi Wirausaha IKM Minuman Herbal di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, pada Maret lalu. Seminar ini dihadiri oleh kurang lebih 140 wirausaha IKM di Konawe yang antusias mempelajari cara penggunaan media digital yang baik.

Peningkatan kompetensi wirausaha melalui literasi digital ini, lanjut Reni, selaras dengan program digitalisasi dan penerapan industri 4.0 yang digagas pemerintah sejak 2018. Pemerintah terus meningkatkan literasi teknologi digital untuk mempersiapkan sektor industri nasional, di sektor apapun, agar mampu masuk, beradaptasi, dan berkembang di era revolusi industri 4.0.

“Kami terus mendorong dan mendampingi IKM melakukan transformasi ekonomi digital termasuk dalam hal pemanfaatan aset digital, e-commerce, serta teknologi dalam mendukung proses bisnis IKM, mulai dari proses untuk memperoleh bahan baku, produksi hingga pemasaran,” ucap Reni.

Bagi WUB industri minuman herbal, kata Reni, pengetahuan mengenai tranformasi teknologi dan media digital menjadi penting karena industri pangan merupakan salah satu sektor yang masuk dalam kategori high demand. “Dengan penerapan literasi digital yang tepat, IKM minuman herbal akan secara langsung memanfaatkan teknologi dengan efektif dan efisien sehingga dapat berdampak baik bagi tumbuh kembang IKM minuman herbal, seperti penyampaian informasi produk yang cepat dan tepat serta pasar yang tidak terbatas,” tutur Reni.

Sementara itu, dalam seminar di Konawe Maret lalu, Direktur IKM Logam, Mesin, Elektronika dan Alat Angkut Ditjen IKMA Dini Hanggandari juga mengungkapkan, wirausaha IKM juga perlu memiliki mental kewirausahaan dengan menguasai beragam kompetensi teknis, manajerial, serta kreativitas dan inovasi. Selain untuk industri minuman herbal, Ditjen IKMA juga menggelar Seminar Penumbuhan Wirausaha Baru IKM Perbengkelan Roda Dua di Kabupaten Konawe yang dihadiri oleh 140 wirausaha IKM perbengkelan roda dua, dengan materi mengenai manajemen usaha serta wawasan mengenai perizinan berusaha dan permodalan. 

“Kami perlu membekali WUB IKM perbengkelan roda dua dengan pengetahuan dalam hal perizinan usaha industri, semangat kewirausahaan, hingga pembiayaan perbankan melalui KUR bagi IKM sehingga mereka bisa menjadi wirausaha yang mumpuni. Dengan menjadi seorang wirausaha, tentu mereka sangat berperan membantu pemerintah mendorong perekonomian daerah dan nasional,” ucap Dini.

Demikian Siaran Pers ini untuk disebarluaskan.