Loading...

Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (Ditjen IKMA) aktif melakukan pembinaan peningkatan kapasitas sumber daya manusia IKM untuk meningkatkan daya saing menghadapi perkembangan pasar yang semakin dinamis. Upaya tersebut ditempuh melalui kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, salah satunya dengan akademisi dari perguruan tinggi.

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka, Reni Yanita, menyatakan bahwa peningkatan kapasitas SDM IKM meliputi berbagai bidang, mulai dari pengetahuan bisnis, manajemen usaha, kemampuan produksi, dan lainnya. “Masing-masing bidang ini tentu membutuhkan kompetensi khusus, sehingga diperlukan kolaborasi dengan pihak yang tepat agar upaya ini menjadi efektif,” jelas Reni dalam keterangannya di Jakarta, Jum’at (26/9).

Untuk mewujudkan pengembangan SDM pelaku IKM yang optimal, Ditjen IKMA menjalin kolaborasi dengan Universitas Ciputra Surabaya dalam bidang pembinaan komoditi IKM spesifik komoditi kimia, sandang, dan kerajinan dalam lingkup Tri Dharma Perguruan Tinggi.

“Kolaborasi dengan Universitas Ciputra Surabaya ini akan berfokus pada pengembangan kapasitas SDM IKM di bidang manajemen usaha. Agustus lalu, kami telah berkolaborasi dengan ISI Yogyakarta di bidang pengembangan produk fesyen dan kriya, jadi ini kolaborasi kedua Ditjen IKMA dengan perguruan tinggi di tahun 2025,” ujar Reni.

Reni menerangkan, Universitas Ciputra Surabaya dipilih sebagai kolaborator karena selama ini dikenal sebagai perguruan tinggi yang mengedepankan kewirausahaan (enterpreneurship), sehingga diharapkan dapat membantu IKM binaan Ditjen IKMA menjadi wirausaha tangguh dan mampu menghadapi tantangan bisnis saat ini.

“Ditjen IKMA dan Universitas Ciputra Surabaya sama-sama memiliki visi bahwa bila IKM lokal memiliki kepiawaian dalam berwirausaha, akan membawa dampak positif bagi roda perekonomian ke lingkungan sekitar dan pada akhirnya dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional. Kami harap visi tersebut dapat terwujud lebih nyata melalui kolaborasi ini,” imbuhnya.

Peresmian kerja sama dengan Universitas Ciputra Surabaya dilaksanakan pada Senin (22/9) di gedung Universitas Ciputra Surabaya. Dalam acara tersebut, pihak Ditjen IKMA yang diwakili oleh Direktur IKM Kimia, Sandang, dan Kerajinan, Budi Setiawan menandatangani nota kesepahaman antara Ditjen IKMA dan Universitas Ciputra Surabaya yang diwakili Rektor Universitas, Wirawan Endro Dwi Radianto.

Selain itu, dilakukan juga penandatanganan perjanjian kerja sama antara Ditjen IKMA dengan School of Business and Management (SBM) Universitas Ciputra Surabaya yang diwakili oleh Dekan SBM UC Surabaya, Damelina Basauli Tambunan.

Wirawan menyampaikan apresiasinya terhadap Kemenperin atas kerja sama yang dijalin kedua belah pihak. Baginya, kolaborasi ini merupakan wujud nyata sinergi pentahelix antara pemerintah, industri, akademisi, komunitas, dan media.

“Kami bersemangat untuk segera merealisasikan kerja sama ini, sejalan dengan visi Kampus Berdampak yang selalu kami dorong, Universitas Ciputra akan terus menguatkan nilai-nilai entrepreneurship, sebagaimana diwariskan oleh Alm. Dr. (HC) Ir. Ciputra, agar dapat menghadirkan kontribusi nyata bagi industri dan masyarakat Indonesia,” tutur Wirawan.

Sementara itu, Budi menjelaskan bentuk kolaborasi dengan SBM UC Surabaya berupa berbagai kegiatan pembinaan untuk IKM dan sentra IKM komoditi kimia, sandang, dan kerajinan, seperti pendampingan, bimbingan teknis, magang, inkubator bisnis, layanan konsultasi, penelitian, maupun bentuk pembinaan IKM lainnya.

“Melalui pembinaan bersama dengan SBM UC Surabaya, kami bekali pelaku IKM dengan pengetahuan manajemen usaha. Ini pengetahuan yang sangat vital bagi IKM karena merupakan salah satu kunci agar mereka tidak hanya mampu bertahan hidup, namun juga bisa naik kelas,” jelas Budi.

Manajemen bisnis meliputi berbagai bidang, mulai dari strategi & model bisnis, keuangan, operasional, pemasaran, manajemen SDM, rencana pengembangan, hingga jejaring usaha. Budi menegaskan, semuanya perlu dikelola dengan baik agar usaha IKM dapat tumbuh optimal dan naik kelas.

“Kerja sama dengan UC Surabaya ini akan dipantau dan dievaluasi bersama secara berkala untuk meningkatkan kualitas pembinaan ke depannya serta mengukur dampak dari pembinaan yang telah diberikan,” tutup Budi.

Demikian siaran pers ini untuk disebarluaskan.