Loading...

Kementerian Perindustrian konsisten mengembangkan IKM di sentra-sentra IKM dengan pendekatan One Village One Product (OVOP) sebagai penguatan potensi daerah dalam menghasilkan suatu produk unggulan yang berkelas global dengan tetap menjunjung eksosistem yang inklusif.

Pemberdayaan industri kecil dan menengah (IKM) di daerah terbukti efektif mendongkrak perekonomian nasional lantaran berdampak langsung dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mengurangi angka pengangguran, dan menekan angka kemiskinan. Oleh sebab itu, Kementerian Perindustrian konsisten mengembangkan IKM di sentra-sentra IKM dengan pendekatan One Village One Product (OVOP) sebagai penguatan potensi daerah dalam menghasilkan suatu produk unggulan yang berkelas global dengan tetap menjunjung eksosistem yang inklusif.

 

Program pembinaan bagi IKM OVOP dilakukan secara berkelanjutan. Pengembangan produk IKM terutama bagi IKM yang telah memperoleh Penghargaan OVOP tahun 2022, masuk dalam salah satu fokus program penumbuhan dan pengembangan IKM yang diamanatkan melalui Dana Tugas Pembantuan tahun 2024,” ucap Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian Reni Yanita di Kota TarakanSelasa (26/2), pada acara Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengarahan Pengendalian Pengelolaan Kegiatan DIPA Tahun Anggaran 2024. Pada acara yang dihadiri oleh para perwakilan Dinas Perindustrian seluruh Provinsi di Indonesia tersebut, turut dilaksanakan Kick Off Penghargaan OVOP 2024 dan Penghargaan Upakarti 2024. 

 

Dirjen IKMA mengungkapkan, pengembangan IKM dengan pendekatan OVOP digunakan dengan memanfaatkan sumber daya lokalbercirikan unik khas budaya dan keaslian lokal, bermutu dan berpenampilan baik, serta memiliki potensi pasar domestik dan ekspor yang diproduksi secara kontinyu dan berkesinambunganProgram ini dilaksanakan sesuai ketentuan dalam Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 14 Tahun 2021 tentang Pengembangan Industri Kecil dan Industri Menengah di Sentra IKM melalui One Village One Product

 

Tahun ini, Kemenperin akan kembali memberikan Penghargaan OVOP kepada para IKM unggulan yang memiliki produk sesuai kriteria OVOP yaitu IKM dengan komoditi makanan dan minuman, kain tenun, kain batik, anyaman, atau gerabah yang berada di dalam sentra IKM dan dapat dibuktikan dengan legalitas sentra IKM berdasarkan ketetapan kepala daerah Bupati/Walikota.

 

Program OVOP merupakan program pengembangan IKM yang dilakukan secara bottom up. Program ini diadopsi dari gerakan OVOP yang diprakarsai oleh Gubernur Morihiko Hiramatsu pada 1979 di Prefektur Oita Jepang. “Sejalan dengan semangat ini, Ditjen IKMA rutin memberikan Penghargaan OVOP setiap dua tahun sekali melalui rangkaian tahapan proses seleksi terhadap IKM yang diusulkan oleh pemerintah daerah,” kata Reni.

 

“Kami berharap melalui Tugas Pembantuan, masing-masing provinsi bersama dengan pemerintah kab/kota di daerahnya dapat melakukan identifikasi IKM yang akan diusulkan untuk dikurasi sebagai IKM OVOP 2024, serta memberikan pendampingan agar IKM tersebut dapat memenuhi aspek-aspek penilaian dengan hasil yang memuaskan,” lanjut Reni.

 

Rangkaian Program OVOP 2024 akan dimulai dengan tahap pengusulan melalui tautan https://ovop.kemenperin.go.id/ sepanjang bulan Maret hingga Juni 2024. Reni menambahkan, pengusulan IKM OVOP ini hanya dapat dilakukan melalui akun pengusul, yaitu dinas yang membidangi urusan perindustrian di kabupaten atau kota. 

 

“Kepada seluruh IKM yang memenuhi kriteria tersebut, agar dapat menghubungi dinas yang membidangi urusan perindustrian setempat, untuk kemudian dapat diusulkan mengikuti Program OVOP 2024,” seru Dirjen IKMA. 

 

Berikutnya, Ditjen IKMA akan melakukan penilaian, hingga ditetapkan para IKM OVOP terpilih yang berhak mendapatkan OVOP Award 2024. Penghargaan OVOP ditandai dengan penyematan tanda bintang pada produk OVOP sesuai dengan hasil penilaianmulai dari Bintang 1 sampai dengan Bintang 3. Selanjutnya, Ditjen IKMA bersama tim ahli akan melakukan pembinaan lanjutan terhadap IKM OVOP, terutama IKM OVOP Bintang 3

 

Produk IKM OVOP go global

Sekretaris Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka, Riefky Yuswandi turut mengemukakan, “Pada Penghargaan OVOP tahun 2022, terdapat 77 IKM OVOP yang terdiri atas 21 IKM OVOP dengan komoditi makanan dan minuman,  21 IKM komoditi kain tenun, 12 IKM komoditi kain batik, 17 IKM komoditi anyaman, dan 6 IKM komoditi gerabah, yang tersebar di 19 provinsi.” 

 

Riefky mengungkapkan, Ditjen IKMA kemudian menyelenggarakan beragam program pembinaan intensif bertajuk OVOP Go Global demi meningkatkan kapasitas IKM OVOP agar mampu bersaing di pasar nasional dan internasional.

Kami mendorong IKM OVOP tahun 2022 yang produknya memiliki potensi tinggi pada pasar internasional, serta memiliki minat, komitmen dan kesiapan dalam hal sumber daya dan permodalan didorong untuk mengikuti program ini. Selanjutnya, mereka diseleksi hingga menghasilkan 10 peserta Program IKM OVOP Go Global,” ucap Riefky.

 

Sepuluh IKM peserta OVOP Go Global tersebut yaitu Kyria Rezeki dan Rendang Riry pada komoditi makanan dan minuman, Tenun Kubang H Ridwan By pada komoditi kain tenun, Zie Batik dan Pusaka Beruang pada komoditi kain batik, UD Mawar Art Shop dan Menday Gallery and Souvenir pada komoditi anyaman, serta CV. Tanteri, CV. Risman Wijaya Keramik dan Keramik Usaha Karya pada komoditi gerabah. 

 

Program IKM OVOP Go Global ini berlangsung sejak September 2023 lalu hingga akhir tahun 2024. Pembinaan melalui program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan branding produk IKM tanpa menghilangkan identitas lokal, serta pengembangan akses pasar internasional. “Program ini mencakup pelatihan persiapan pameran, perencanaan pemasaran ekspor, pengembangan produk, hingga strategi pemasaran digital.”

 

Menurut Riefky, dalam program ini, peserta diberikan penguatan dalam hal kesiapan untuk berpartisipasi pada pameran berskala internasional baik di dalam dan luar negeri, penyusunan dokumen rencana pemasaran ekspor, mendorong IKM untuk melakukan pengembangan produk sesuai dengan target pasar, serta onboarding ke pasar digital. Ditjen IKMA melibatkan pelatih dan pembimbing yang memiliki pengalaman dalam mengembangkan bisnis ke pasar ekspor.

 

Riefky turut mengatakan bahwa para peserta juga diberikan pendampingan oleh Pendamping Sektor sesuai dengan komoditi produknya dan Pendamping Lokal yang berdomisili di sekitar daerah domisili IKM peserta program. Para pendamping tersebut berperan sebagai mitra diskusi dalam mengikuti berbagai aktivitas selama berjalannya program.

 

Tak hanya itu, Ditjen IKMA juga mendorong perluasan akses pasar IKM OVOP dengan memfasilitasi para IKM tersebut untuk berpartisipasi dalam Pameran Inacraft pada 4-8 Oktober 2023 di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta dan Pameran Trade Expo Indonesia pada 18 – 22 Oktober 2023 di Internasional Convention and Exhibition (ICE) Tangerang, Banten. 

 

Riefky mengungkapkan, dari partisipasi pameran tersebut, tercatat nilai penjualan langsung produk-produk 10 IKM OVOP mencapai Rp 308,4 juta, dengan fixed purchase order sebesar Rp 91 juta, dan penjajakan potential buyer sebesar Rp 56 juta. Sementara itu, partisipasi IKM OVOP Go Global pada pameran TEI mencatatkan angka penjualan langsung sebesar Rp 130,6 juta, dengan fixed purchase order sebesar Rp 634,5 juta, dan potential buyer senilai Rp 331 juta.

 

Melalui kegiatan pameran ini, kemampuan dan potensi pasar yang diperoleh oleh para IKM dapat dievaluasi untuk menjadi dasar penilaian dalam pembinaan di masa mendatang," ungkap Riefky.

 

Riefky menilai, meskipun nilai penjualan produk-produk IKM OVOP cukup tinggpada kedua pameran tersebut, IKM OVOP yang berpartisipasi sebetulnya dapat lebih berkembang dengan berbagai perbaikan strategi penjualan selama pameran, penyiapan media promosi yang lebih menarik, dan promosi sebelum event kepada para calon buyer potensial.

 

Tahun ini, para peserta Program IKM  OVOP Go Global juga kembali akan diikutsertakan pada pameran berskala internasional. “Oleh karena itu, dokumen perencanaan ekspor yang telah disusunserta materi pelatihan terkait persiapan pameran internasional, workshop pengembangan produk, dan pelatihan pemasaran digital akan memperkuat kesiapan mereka dalam mengikuti pameran tersebut,” tutupnya.

 

Demikian Siaran Pers ini untuk disebarluaskan